BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dan menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2010 : 03 )
“ penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif,
sehingga tanpa menggunakan analisis statistic atapun interprestasi kuantitatif
“ . Dalam penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan
orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas
tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata.
B.
Tempat Penelitian
Tempat pemelitian ini adalah MI
Pasirlingga Desa Cikaso Kecamatan Banjarsari Kabipaten Ciamis. Yang akan di
pusatkan pada kelas yang paling di anggap memenuhi informasi yang di butuhkan.
Madrasah ini merupakan madrasah satu-satunya yang ada di desa cikaso dan
kegiatan keagamanya di MI ini tentu sangat terasa seperti di adakanya kegiatan
/ pembiasaan sebelum masuk sekolah, seperti hafalan zuz amma, hafalan asmaul
husna, dan di lamjutkaan sholat dhuha. Dan berbagai kegiatan dalam rangka
memperingati hari besar islam.
C.
Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dala mengumpulkan data agar pekerjaanya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, ( suharsimi arikunto 2010 : 203 ), dalam
art lebih cermat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah. Variasi
jenis instrumen penelitian adalah dokumentasi, pedoman wawancara, dan pedoman
observasi. Dalan alat untuk mengumpulkan data kualitatif adalah peneliti itu
sendiri ( bungin : 2001 : 71 ).
Penulis dalam
mengumpulkan datanya menggunakan instrumen dokumentasi, observasi / pengamatan
dan interviu.
D. Jenis Data Dan
Sumber Data
1. Jenis Data
Data
adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal
dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna
penelitian yang dimaksud. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan. Berkaitan dengan ini jenis datanya dibagi menjadi dua
data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data yang diperoleh
secara langsung baik yang dilakukan melaluiwawancara, observasi dan alat
lainnya. Sumber data ini adalah yang berupa kata-kata dan tindakan orang yang
diamati atau diwawancarai.Dalam menentukan data dan informasi apa saja yang berupa kata - kata dan tindakan orang yang
diamati atau diwawancarai. Dalam menentukan data dan informasi apa saja yang
dibutuhkan dalam penulisan, penulis mengacu pada poin - poin tujuan penulisan.
Oleh karena itu data-data yang akan dihimpun adalah:
1) Keterangan lisan tentang pelaksanaan
pembelajaran Fiqih.
2) Keterangan lisan hasil observasi tentang
pemanfaatan media dalam pembelajaran mata
pelajaran Fiqih.
3) Keterangan lisan tentang permasalahan
yang dihadai dalam penggunaan media media dalam pembelajaran mata pelajaran
Fiqih.
4) Keterangan lisan tentang gambaran MI
Pasirlingga, keadaan guru, struktur
organisasi, karyawan, siswa serta sarana dan prasarana dan lainnya yang
dianggap perlu. Sumber ini penulis ambil dari hasil wawancara dengan informan
yang bertalian erat dengan masalah yang penulis teliti.
b.
Data Sekunder
Data skunder ialah data yang diperoleh
dari atau berasal dari bahan kepustakaan. Sumber ini berupa sumber tertulis
seperti buku, majalah, arsip dan dokumen mengenai penelitian ini. Dalam hal ini
penulis gunakan sumber Data untuk memperkaya data penulisan dalam penelitian
sedangkan sumber statistic tidak digunakan penulis dalam penelitian ini.
2.
Sumber data
Sumber data dalam penulisan ini adalah
sunbyek dari mana data di peroleh, sedangkan informan adalah orang yang
memberikan informasi. Sedangkan data utama dalam penelitian kulaitatif adalah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lainya. Dalam penelitian ini sumber penelitian di peroleh :
a.
Guru
mata pelajaran Fikih
b.
Kepala
sekolah
c.
Guru,
pegawai madrasah dan siswa
d.
Buku
literature yang ada hubunganya dengan teori yang di pakai dalam penuliasan
skripsi ini atau penelitian ini.
e.
Hasil
observasi yang meliputi letah geografis, fasilitas pendidikan, dan proses
belajar mengajar yang di peroleh dari tempat penelitian.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan tiga teknik pengumpulan data
yaitu :
1.
Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variable yang berupa cacatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Suharsimi
Arikunto, 1989 : 188). Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum
tentang data sekolah. Dan permasalahan yang akan di teliti.
2.
Observasi
Metode observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki
(Sutrisno Hadi, 1984 : 136). metode observasi adalah cara pengumpulan data
dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan, terhadap objek yang diteliti.
Metode yang penulis gunakan adalah : “ metode
partisipan yaitu orang yang menggunakan metode observasi turut ambil bagian
dengan orang - orang yang diobservasi, penulis terlibat langsung dalam proses
pembelajaran ”. ( Sutrisno Hadi, 1984 : 142 ). “ Proses
observasi melalui tahapan deskripsi, reduksi dan
Seleksi ” ( Sugiono 2007 : 316 ). Metode ini penulis gunakan
untuk mendapatkan efektifitas metode simulasi dalam materi sholat janazah di MI
Pasirlingga
3.
Interviu
Interview
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee) (Suharsimi, 1998 : 126) maksud
penggunaan metode ini adalah untuk mencari data yang berhubungan dengan
kurikulum, metode, dan tehnik yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih dalam hal
ini dilakukan dengan kepala sekolah, dan guru mata pelajaran Fiqih MI
Pasirlingga Kecamatan Banjarsari.
F.
Teknik Analisa Data
Marshall dan Rossman mengajukan teknik
analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam
menganalisa penelitian kualitatif
terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan
Rossman dalam Kabalmay, 2002 : 34 ), diantaranya :
1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari
subjek melalui wawancara mendalam ( indepth inteviwer ), dimana data tersebut
direkam dengan tape recoeder dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan
transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk
tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang - ulang agar
penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.
2. Pengelompokan berdasarkan kategori, tema
dan pola jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan
yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap
hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori
dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai
acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian
kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan
data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan
penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan
kerangka analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan
terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan
pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden. Data yang telah
dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan
ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat
menangkap penagalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang
ada terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar
dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan
dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui
analisis ditinjau kemabali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan
dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan
teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki
hipotesis tertentu, namun dari
landasan teori dapat
dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan factor-faktor
yang ada.
4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola
data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan
berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis
merasa perlu mencari suatau alternative penjelasan lain tetnag kesimpulan yang
telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternative
penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdpat hal-hal yang
menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan
dijelaskan dengan alternative lain melalui referensi atau teori-teori lain.
Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan
saran.
5. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah
berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa
kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini,
penulisan yang dipakaiadalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan
data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan
subjek dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari
subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti
benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai
penghayatan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi
secara keseluruhan,
dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.
G.
Pengujian Keabsahan Data
Pada dasarnya dalam penelitian
kualitatif belum ada teknik yang baku dalam menganalisa data, atau dalam
analisa data kualitatif, tekniknya sudah jelas dan pasti, sedangkan dalam
analisa data kualitatif, teknik seperti itu belum tersedia, oleh sebab itu
ketajaman melihat data oleh peneliti serta kekayaan pengalaman dan pengetahuan
harus dimiliki oleh peneliti . Dalam menguji keabsahan data peneliti
menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan
adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya.
Menurut Moloeng ( 2007 :330 ). “ trianggulasi
adalah : teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang
paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya” .
Denzin (dalam Moloeng, 2007:330) “ membedakan
empat macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori ” .
Trianggulasi dilakukan melalui
wawancara, observasi langsung dan observasi tidak langsung, observasi tidak
langsung ini dimaksudkan dalam bentuk pengamatan atas beberapa kelakukan dan kejadian yang kemudian
dari
hasil pengamatan tersebut diambil benang
merah yang menghubungkan di antara keduannya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan akan melengkapi dalam memperoleh data primer dan skunder, observasi
dan interview digunakan untuk menjaring data primer yang berkaitan pengambilan
keputusan kepala sekolah dengan kesiapan sekolah dalam penerapan pembelajaran,
sementara studi dokumentasi digunakan untuk menjaring data skunder yang dapat
diangkat dari berbagai dokumentasi tentang tugas-tugas pokok dan pengelolaan
sekolah. Tahap-tahap dalam pengumpulan data dalam suatu penelitian, yaitu tahap
orientasi, tahap ekplorasi dan tahap member chek. Tahap orientasi, dalam tahap
ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan prasurvey ke lokasi yang akan
diteliti, dalam penelitian ini, prasurvey dilakukan di MI Pasirlingga Desa
Cikaso Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, melakukan dialog dengan kepala
sekolah, beberapa perwakilan guru,.Kemudian peneliti juga melakukan studi
dokumentasi serta kepustakaan untuk melihat dan mencatat data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini. Tahap eksplorasi, tahap ini merupakan tahap pengumpulan
data di lokasi penelitian, dengan melakukan wawancara dengan unsur-unsur yang
terkait, dengan pedoman wawancara yang telah disediakan peneliti, dan melakukan
observasi tidak langsung tentang kondisi sekolah dan mengadakan pengamatan
langsung tentang pengambilan keputusan di sekolah itu. Tahap member chek,
setelah data diperoleh di lapangan, baik melalui observasi, wawancara ataupun
studi dokumentasi, dan responden telah mengisi data kuesioner, serta responden
diberi kesempatan untuk menilai data
informasi yang telah
diberikan kepada peneliti, untuk melengkapi atau merevisi data yang baru, maka
data yang ada tersebut diangkat dan dilakukan audit trail yaitu menchek
keabsahan data sesuai dengan sumber aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar