Minggu, 14 September 2014

SKRIPSI EFEKTIFITAS METODE SIMULASI BAB I

BAB I
PENADAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Pendidikan pada hakekanya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasii nilai – nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Selain itu pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang di peroleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yaitu :
ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ
            “ Artinya :............Niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang di beri ilmu pengetahuan berapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. (  Departemen Agama RI. 2005 : 793 ).
Lain halnya dinamika dan kemajuan mutakhir telah menuntut dan menunjukan bahwa dalam dunia pendidikan messti terjadi perkembangan  dan perubahan secara besar – besaran baik di bidang aspek keilmuan, kebijakan pendidikan, kurikulum dan Media Sumber belajar. Proses belajar-mengajar akan berjalan dengan baik kalau metode yang digunakan betul-betul tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang harus menangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Anak-anak yang sepertinya sulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Hal ini terkadang membuat guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anak seperti ini. Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar. Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang baik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anak mereka kesulitan dalam belajar.
Akan tetapi yang lebih menyedihkan adalah perlakuan yang diterima anak yang mengalami kesulitan belajar dari orang tua dan guru yang tidak mengetahui masalah yang sebenarnya, sehingga mereka memberikan cap kepada anak mereka sebagai anak yang bodoh, tolol, ataupun gagal.
            Fenomena ini kemudian menjadi perhatian para ilmuan yang tertarik dengan masalah kesulitan belajar. Keuntungannya ialah, mereka mencoba menemukan metode-metode yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan belajar tersebut tetap dapat belajar dan mencapai apa yang diharapkan guru dan orang tua.
Di sini kemampuan guru dalam penyampaian atau mentrasportasaikan bidang studi dengan baik merupakan syarat mutlak yang harus di lakukan guru guna tercapainya tujuan pendidikan. Salah satu ketermpilan guru yang memegang peranan penting dalam pengajaran adalah keterampilan memmilih metode. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha –usaha guru dalam menampilakn pengjaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencpaian tujuan pengajaran di peroleh secara optimal.
Salah satu bidang studi yang di ajarkn di MI adalah fikih. Fikih secara umum merupakan salah satu bidang studi islam yang banyak membahas masalah tentang hukum yang mengatur pola hubungan  manusiadengan tuhanya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkunganya, melalui bidng studi fikih ini di harapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma – norma agama dan menjalankan syariat Islam.
“ Metode mengajar terdiri dari beberapa macam mulai dari yang tradisional-konvensional sampai yang modern-kontenporer “ ( Pupuh fatthurrohman, 2001; 60 ).
Adapun jenis- jenis metode yaitu :  metode proyek,  metode  demonstrasi,  metode  pemberian  tugas,  metode eksperimen, metode  tanya-jawab,  metode simulasi. Metode simulasi terbagi menjadi beberapa jenis model di antaranya : Bermain peran, sosiodrama, dan permainan simlasi.  Dengan memilih  metode yang  tepat,  seorang  guru  selain  dapat menentukan  output  atau  hasil  lulusan dari  lembaga  pendidikan,  juga  merupakan  landasan  keberhasilan  lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman yang disenangi bagi anak didik.
            Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat di gunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang mengunakan     metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan belajar yang bersifat pura – puara dan dalam metode simulasi siswa bisa di ajak untuk bermain peran dalam beberapa    prilaku yang di anggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan mengunakan metode simulasi berarti guru telah mempungsikan seluruh alat panca indera siswa karena dengan mempungsikan seluruh alat indera  merupakan pembelajaran yang efektif.
            Metode merupakan alat atau fasilitas untuk mengantartakan bahan pelajaran untuk  mencapai tujuan pembelajaran yang berupa hasil belajar, Hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah itu, namun penekanannya berbeda. Mata pelajaran yang menuntut kemampuan praktik lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan mata pelajaran yang menuntut kemampuan teori lebih menitik beratkan pada ranah kognitif, dan keduanya selalu mengandung ranah afektif
            “ Membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: specific responding, motor chaining, rule using. Pada tingkat specific responding peserta didik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau diraba)” ( Buttler (1972) dalam Animous,( 2009 ), Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor, tersedia:  http://www.nurmanspd.com   ( 03 Januari 2011 )

Serta dapat melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang debu umtuk tayamum, memegang hewan kurban. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya melakukan gerakan berwudu, takbirrotul ihram, jadi panitia zakat , dll. Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek, misalnya bagaimana mengankat tangan sampai batas mengangakat tangan   secara tepat sesuai syariat islam.
            Adapun latar belakang masalah saya  mengambil metode simulasi yang efektif pada materi sholat janazah berdasarkan studi pendahuluan yang telah  dilaksanakan dalam pengajaran sholat jenazah di MI Pasirlingga dengan menggunakan menggunakan metode  simulasi ternyata lebih efektif di bandingkan dengan  metode ceramah atau metode lainya, dengan bukti kalau mengajar menggunakan metode simulasi tinggkat perhatian siswa, pemahaman pada materi, kemuahan pemahaman pada materi, dan pada kemampuan psikomotor siswa. Ternyata lebih tingi.
            Nilai yang di capai  telah sesuai dengan nilai KKBM ( Kriteria kentuntasan belajar minimal )  dan lebih unggul, yang telah ditentukan untuk kelas IV.
“ Banyak proses belajar mengajar yang tidak mampu melahirkan pembelajaran bagi anak didik baik bekaitan degan lahinya motivasi belajar maupun munculnya keterampilan belajar, hasil belajar bahkan sama sekali tidak terdapat proses alih pengetahuan sebagai batasan dasar terjadinya proses pembalajaran. ,  “ ( Pupuh fatthurrohman, 2001; 04 ).         

Sebagai refleksi kenyataan dunia pendidikan sekarang yang tidak dapat di pungkiri bahwa sekolah kita setiap hari hanya di sibukan untuk mengejar kurikulum dan perangkat administrasi pendidikan yang dirancang secara ketat sedangkan siswa sebagai subjek pendidikan terabaikan dari sasaran utama pendidikan begitu saja.
            Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan skripsi  dengan judul “ EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE SIMULASI BIDANG STUDI  FIKIH  PADA  MATERI SHOLAT  JANAZAH  DI  MI PASIRLINGGA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS  “ .

B. Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
            Fokus penelitian mengenai efektifitas penggunaan metode simulasi dalam materi sholat janazah dalam pembelajaran mata pelajaran fikih.
2. Ruang Lingkup Penelitian
            Sedangkan ruang lingkup penelitian ini adalah : MI Pasirlingga Desa Cikaso Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, mengenai efektifitas penggunaan metode dalam pembelajaran mata pelajaran fikih.
C. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis menekankan pada kajian pengaruh metode pembelajaran simulasi bidang studi fikih terhadap       kemempuan psikomotor siswa di MI Pasirlingga. Untuk mempermudah dalam penulisan ini, perlu di kemukakan pokok – pokok rumusan masalah yang di teliti yaitu :
a.       Apakah metode simulasi pada bidang studi fikih di MI Pasirlingga efektif atau tidak ?
b.      Bagaimana kemampuan psikomotor sholat janazah siswa yang menggunakan metode pembelajaran simulasi kelas IV MI Pasirlingga ?
c.       Bagaimana kemampuan psikomotor sholat janazah siswa yang tidak menggunakan metode pembelajaran simulasi kelas IV MI Pairlingga ?
d.      Adakah perbedaan kemampuan psikomotor sholat janazah siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran simulasi dengan yang tidak menggunakan  metode pembelajaran simulasi ?
D. Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
a.       Untuk mengetahui efektifitas metode pembelajaran simulasi  pada bidang studi fiqih di MI Pasirlingga, khususnya dalam materi sholat janazah.
b.      Untuk mengetahui kemampuan psikomotor sholat janazah siswa yang menggunakan metode pembelajaran simulasi kelas IV MI Pasirlingga ?
c.       Untuk mengetahui kemampuan psikomotor sholat janazah siswa yang tidak menggunakan metode pembelajaran simulasi kelas IV MI Pairlingga ?
d.      Untuk mengetahui perbedaan kemampuan psikomotor sholat janazah siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran simulasi dengan yang tidak menggunakan  metode pembelajaran simulasi ?
E. Kegunaan Penelitian
            Adapun kegunaan penelitian  ini yaitu :
a.       Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi fiqih dalam materi sholat janazah demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.

b.      Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri peneliti sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi fiqih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar